Selasa, 15 Januari 2013

Ternyata Bahasa Indonesia Populer Dalam Industri Mobil Internasional

Ternyata Bahasa Indonesia Populer Dalam Industri Mobil InternasionalTahun 2012 hampir berakhir, namun cerita manis industri mobil Indonesia sudah terasa. Bila di dalam negeri sudah lebih dari 1 juta mobil yang terjual, di tataran internasional, nama dari Indonesia mulai diadopsi oleh produsen internasional.
Di pasar domestik, pasar mobil Indonesia telah mencapai rekor penjualan 1 juta unit di November silam. Ini adalah angka penjualan mobil tertinggi dalam sejarah.
Di tataran global, para produsen mobil mulai melirik bahasa Indonesia untuk dijadikan nama mobil mereka.
Lihat saja kata Macan yang diambil oleh Porsche untuk nama Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru mereka. Tadinya berbagai kalangan menyebutkan kalau mobil itu akan dinamai Cajun.
Namun Porsche dalam siaran pers resmi pada Februari lalu menuturkan Macan dipilih karena memiliki unsur kelenturan, kekuatan, daya tarik dan dinamika yang merupakan inti dari mobil terbarunya itu.
“Macan merupakan kombinasi dari semua karakteristik mobil sport dengan keuntungan sebuah SUV dan asli dari Porsche,” ujar Executive Vice President Sales and Marketing of Porsche AG Bernhard Maier ketika itu.
Maier menambahkan nama Macan itu cocok bersanding dengan Porsche. “Terdengar enak di semua bahasa dan dialek serta memiliki asosiasi positif,” ujarnya.
Mobil yang akan menjadi tulang punggu Porsche dan menjadi adik dari Cayenne itu sendiri pabriknya tengah dipersiapkan, dan tengah memasuki proses pembangunan body assembly line dan paint shop dengan nilai investasi 500 juta euro.
Pembangunan pabrik ini merupakan salah satu proyek terbesar dalam sejarah Porsche. Dalam jangka menengah, Porsche berharap bisa menciptakan 1.000 lapangan kerja baru.
Bicara mengenai mobil sport, di tahun 2009 muncul nama Madura di merek Lamborghini. Pemilihan nama Madura yang tercetus pada tahun 2009 itu digunakan untuk mobil konsep Lamborghini tersebut bukan hanya sekedar pilih nama saja. Madura dipilih untuk mempertahankan tradisi Lamborghini.
Tradisi itu menuliskan untuk mobil-mobil Lamborghini selalu menggunakan nama lomba banteng atau yang berkaitan dengan lomba itu. Misalnya Lamborghini Reventon yang mengambil nama dari benteng terkenal dari Spanyol yang punya reputasi membunuh seorang matador.
“Untuk menghargai tradisi ini, nama mobil konsep itu mengambil nama dari pulau di Indonesia yang terkenal dengan lomba sapi,” ujar perancang mobil konsep Lamborghini Slavche Tanevsky dalam pesan elektroniknya di Desember 2009.
Mobil Lamborghini Madura merupakan proposal untuk mobil hybrid Lamborghini. Jika tak ada aral melintang mobil ini rencananya masuk tahap produksi di 2016 nanti meski hingga kini nasibnya belum diketahui.
Lepas dari Macan dan Madura, ada lagi mobil fenomenal lain yang mengadopsi nama dari bahasa Indonesia, yakni Suzuki Ertiga.
Nama Ertiga ini diadopsi dari pengucapan nama mobil konsep mobil tersebut yakni rIII yang dibaca dalam bahasa Indonesia, Er tiga.
Awalnya mobil ini dimaksudkan hanya untuk pasar mobil India, tapi Managing Director & CEO Maruti Suzuki India Limited Shinzo Nakanishi mengakui kalau nama Ertiga terinspirasi dari bahasa Indonesia.
“Nama Ertiga terinspirasi dari Indonesia dan saya rasa nama ini adalah nama yang bagus, mudah diucapkan dan mudah diingat,” jelas Nakanishi juga merupakan salah satu pelopor pembangunan merek Suzuki di Indonesia ketika berbicara dengan detikOto di New Delhi awal tahun ini.
Nama ini pun menurut Nakanishi terdengar bagus dan menarik serta mudah diingat oleh orang-orang dari negara mana pun. Nama Ertiga itu sebenarnya berasosiasi pada Er yang berarti huruf R yang memiliki arti ‘Row’ atau baris. Sementara sedangkan tiga merupakan angka 3 yang merupakan jumlah baris tempat duduk di kabin mobil ini.
Toyota dan Daihatsu pun memperkenalkan bahasa sanskerta di mobil murah mereka Agya dan Ayla. Agya berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti cepat, follow, speed dan Ayla berarti cahaya. Sejak kemunculannya Agya dan Ayla pun langsung dikenal dunia.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.